Contoh Cerpen Fantasi Karyaku - Mona dan Peri Pohon - Bagikan Saja

Daftar Isi [Tampil]

Contoh Cerpen Fantasi "Mona dan Peri Pohon" - Sore sobat, kali ini aku mau share salah satu cerpen karyaku nih, yah bisa dibilang genrenya fantasi soalnya menceritakan tentang Peri Hutan. Sebenarnya cerpen ini sudah lama sih aku bikin, mungkin sekitar tahun 2018. Saat itu teks cerpen ini niatnya mau aku kirimin ke Cerpenmu.com, tapi karena satu dan lain hal jadinya batal deh.

Nah pas aku lagi oprek-oprek folder lama, gak sengaja nemu file ini. Malah sebenernya aku sudah lupa kalau pernah bikin cerpen ini 😅. Yah akhirnya aku publish aja di blog ini.

Buat sobat yang penasaran gimana isi cerpennya, yuk baca sampai tuntas, karena untuk penggemar cerpen fantasi, cerita ku ini lumayan menarik sih. Apalagi aku sempet kepikiran buat kembangin lagi jadi lebih panjang. Oke Deh langsung aja dibaca ya sobat..

Mona dan Peri Pohon

“Asiikkkk” teriak Mona saat ayah dan ibunya memberitahu bahwa mereka akan menghabiskan sisa liburan sekolah di rumah nenek. Rumah nenek Mona berada di suatu Desa yang masih asri, belum ada pembangunan gedung-gedung, lalu lalang kendaraan bermotor, ataupun fasilitas umum lainnya. Hanya ada rumah-rumah petak sederhana, pohon-pohon yang menjulang tinggi, hutan yang masih alami, dan perbukitan yang ditumbuhi rumput-rumput hijau.

Mona sangat dekat dengan neneknya, setiap malam Mona selalu minta dibacakan dongeng oleh neneknya. Malam itu nenek Mona bercerita tentang Peri Pohon yang melindungi hutan-hutan di Desa itu agar tetap asri dan hijau. Hingga akhirnya Mona pun tertidur lelap dipangkuan neneknya. Kemudian nenek Mona membawa Mona ke kamar.

Ditengah malam yang sunyi mona terbangun, saat bulan purnama bersinar sendu menerangi pohon-pohon disekitar rumah, dari kejauhan sayup-sayup dia mendengar suara orang bernyanyi, suaranya sangat pelan tapi merdu. Mona memperkirakan yang bernyanyi puluhan, bahkan ratusan orang. Dengan rasa penasaran Mona pun bangun dari tempat tidurnya dan berjalan keluar rumah mencari asal suara merdu itu. Hingga dia tahu suara itu berasal dari sebuah semak-semak di bukit kecil dibelakang rumah neneknya.

Dengan rasa penasaran, Mona pun berjalan menuju semak itu yang tidak terlalu jauh dari rumah neneknya. Dengan diterangi cahaya bulan mona mulai masuk kedalam semak itu.

Betapa takjub dan heran Mona melihat ratusan Makhluk kecil bersayap berwarna warni berterbangan, ada yang membawa serbuk berkilauan, memilih biji-bijian, dan membawa tunas tanaman yang ukuranya tidak lebih besar dari kecambah.

Peri yang berwarna hijau bertugas menaburkan serbuk berkilauan ke biji-biji yang dipilih oleh Peri yang berwarna kuning. Dalam sekejap, biji-bijian itu tumbuh menjadi kecambah dan dibawa entah kemana oleh Peri yang berwarna Merah. Mona memperhatikan begitu bersemangat sehingga dia tidak sadar bahwa ada lubang kelinci didekat kakinya. Diapun terjatuh dan terguling. Tiba tiba semua menjadi terang. Dia berada di bawah tempat tidur di kamarnya, matahari sudah terbit. Dia hanya bingung sambil mengingat mimpinya.